Artemisia (aka. Wormwood) telah digunakan dalam pengobatan herbali sejak mulai zaman kuno. Artemisia annua pertama kalinya tercatat sebagai ramuan antikanker mungkin saja pada th. 2001, waktu dua peneliti di University of Washington belajar bahwa wormwood tunjukkan aktivitas yang sangat selektif pada sel kanker payudara. “Artemisinin bereaksi dengan zat besi untuk bikin radikal bebas yang membunuh beberapa sel. Karena sel kanker menyerap zat besidalam jumlah yang relatif besar dari sel normal, mereka lebih riskan pada efek racun dari artemisinin. ” Efek antikanker artemisinin sekian lebih ditingkatkan (hingga 100x) oleh preloading sel kanker dengan besi.
Artemisia_Wormwood
Penelitian ilmiah teranyar yang ditangani di Laboratorium Penelitian Kanker, University of California (Berkeley) telah dapatkan bahwa artemisinin, senyawa yang diketahui di Artemisia, mengakibatkan penangkapan perubahan sel kanker payudara manusia tumorigenic dengan fenotipe kanker stadium preneoplastic dan terlambat, tetapi gagal menangkap perubahan garis sel mammae manusia nontumorigenic.
Dalam makna pemula, apa ini berarti bahwa artemisinin membunuh beberapa sel kanker payudara tanpa ada menyebabkan rusaknya beberapa sel sehat. Ini yaitu persis jenis dampak yang peneliti mencari – karena salah satu tantangan terbesar dari penelitian kanker modern untuk tingkatkan agen anti kanker yang efektif yg tak juga membahayakan beberapa sel sehat. Rejimen antikanker saat ini popular untuk dampak yang sangatlah beracun mereka – dengan kata lain “kerusakan kolateral”.
style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; line-height: 27.2px; transition: all 0.3s ease-in-out;">
Hal sejenis ini dapat disangka bahwa terapi oksigen hiperbarik lebih bisa tingkatkan efek antikanker dari artemisin.
Mencatat bahwa penelitian ini ditangani lewat cara in vitro yaitu di gelas laboratorium dan penelitian ini, walaupun sangat menggembirakan, tidak harus disangka juga sebagai bukti bahwa artemisinin dapat menyembuhkan kanker pada manusia. Walaupun itu salah satu herbal antikanker yang lebih menjanjikan kita telah dapatkan dan layak karena pertimbangan bukan hanya oleh naturopaths tetapi obat-obatan ortodoks. Artemisinin kadang-kadang digunakan sebagai suplemen sebagai menambahkan untuk kemoterapi. Saya barusan temukan komentar ini dari seorang wanita yang suaminya menanggung derita kanker paru-paru :
“Suami saya didiagnosis dengan kanker paru-paru, hal semacam itu penuhi paru-paru kiri dan itu membungkus tulang belakangnya. Terlalu dekat dengan arteri paling penting dan kerongkongan untuk dioperasi. Ia juga masuk ke sistem getah bening. Sebagian dokter terkejut bahwa ia tidak lumpuh mulai sejak kanker itu telah meretakkan sumsum tulang belakangnya. Saya memberikannya kapsul Artemisinin selama empat hari pada awal perawatan dengan radiasi dan kemoterapi. Setelah enam minggu suami lepas dari kanker dan selalu sekian ada. Pemulihan yang mempesona. Staf medis mengemukakan “mereka lihat bahwa ini sangat tidak sering berjalan. ”
Sampai saat ini penelitian pada tanaman Artemisia tetap masih selalu berlanjut untuk menyelamatkan banyak nyawa manusia dari ancaman kanker ini.
http://populer99.blogspot.co.id/2016/03/kisah-nyatatolong-di-sharesubhanallah.html
Artemisia_Wormwood
Penelitian ilmiah teranyar yang ditangani di Laboratorium Penelitian Kanker, University of California (Berkeley) telah dapatkan bahwa artemisinin, senyawa yang diketahui di Artemisia, mengakibatkan penangkapan perubahan sel kanker payudara manusia tumorigenic dengan fenotipe kanker stadium preneoplastic dan terlambat, tetapi gagal menangkap perubahan garis sel mammae manusia nontumorigenic.
Dalam makna pemula, apa ini berarti bahwa artemisinin membunuh beberapa sel kanker payudara tanpa ada menyebabkan rusaknya beberapa sel sehat. Ini yaitu persis jenis dampak yang peneliti mencari – karena salah satu tantangan terbesar dari penelitian kanker modern untuk tingkatkan agen anti kanker yang efektif yg tak juga membahayakan beberapa sel sehat. Rejimen antikanker saat ini popular untuk dampak yang sangatlah beracun mereka – dengan kata lain “kerusakan kolateral”.
style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; line-height: 27.2px; transition: all 0.3s ease-in-out;">
Hal sejenis ini dapat disangka bahwa terapi oksigen hiperbarik lebih bisa tingkatkan efek antikanker dari artemisin.
Mencatat bahwa penelitian ini ditangani lewat cara in vitro yaitu di gelas laboratorium dan penelitian ini, walaupun sangat menggembirakan, tidak harus disangka juga sebagai bukti bahwa artemisinin dapat menyembuhkan kanker pada manusia. Walaupun itu salah satu herbal antikanker yang lebih menjanjikan kita telah dapatkan dan layak karena pertimbangan bukan hanya oleh naturopaths tetapi obat-obatan ortodoks. Artemisinin kadang-kadang digunakan sebagai suplemen sebagai menambahkan untuk kemoterapi. Saya barusan temukan komentar ini dari seorang wanita yang suaminya menanggung derita kanker paru-paru :
“Suami saya didiagnosis dengan kanker paru-paru, hal semacam itu penuhi paru-paru kiri dan itu membungkus tulang belakangnya. Terlalu dekat dengan arteri paling penting dan kerongkongan untuk dioperasi. Ia juga masuk ke sistem getah bening. Sebagian dokter terkejut bahwa ia tidak lumpuh mulai sejak kanker itu telah meretakkan sumsum tulang belakangnya. Saya memberikannya kapsul Artemisinin selama empat hari pada awal perawatan dengan radiasi dan kemoterapi. Setelah enam minggu suami lepas dari kanker dan selalu sekian ada. Pemulihan yang mempesona. Staf medis mengemukakan “mereka lihat bahwa ini sangat tidak sering berjalan. ”
Sampai saat ini penelitian pada tanaman Artemisia tetap masih selalu berlanjut untuk menyelamatkan banyak nyawa manusia dari ancaman kanker ini.
http://populer99.blogspot.co.id/2016/03/kisah-nyatatolong-di-sharesubhanallah.html
Blogger Comment