Bunda Please Waspadalah,,, {{ Stooooop Ini Sangat Mengerikan }} 5 Vaksin Ini Justru Berbahaya Untuk Buah Hati Anda..!!! Mohon Sebarkan..

Tolonglah saudara-saudaraku,, bantu sebar luaskan karna satu Share dari anda bisa menyelamatkan juta'an anak-anak atau si-buah hati kalian...!!!


Bunda, Waspadalah! 5 Vaksin Ini Justru Berbahaya Untuk Buah Hati Anda
Yakin masih ingin memvaksinasi Anak Anda?
Vaksin adalah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus misalnya flu, cacar, polio, dan TBC. Vaksin ini terbuat dari virus yang telah dimatikan atau dilemahkan dengan bahan tambahan lain seperti formaldehid, thimerosal, dan lain-lain.

Menurut Family Health Freedom Network (FHFN), semua vaksin yang ada di dunia sebenarnya harus dihindari. Dan bagi Anda yang masih tetap memutuskan untuk memvaksinasikan buah hati Anda, ada baiknya Anda membaca informasi mengenai 5 vaksin ini sebelum mengikuti anjuran dokter medis. Saat Anda menyadari dan memahami ketidakbergunaan dari vaksin-vaksin spesifik, keputusan untuk memberikan vaksin atau tidak akan menjadi lebih mudah.

FHFN menuliskan bahwa ada 3 tipe orang tua di dunia:

Kelompok orang tua yang menganggap bahwa vaksinasi sama sekali tidak perlu
Kelompok orang tua yang masih terpengaruh secara parsial dengan propaganda vaksinasi untuk meningkatkan sistem imun
Kelompok orang tua yang benar-benar loyal pada ‘pengetahuan tentang vaksin’ dan akan membela opini tersebut mati-matian walaupun terdapat banyak
Artikel ini lebih ditujukan kepada Anda yang termasuk kelompok 3 dan 2.

Dan inilah 5 vaksin paling berbahaya bagi anak-anak

Vaksin Flu



Memang, di Indonesia vaksin flu kurang begitu terkenal. Namun, banyak dokter dan spesialis anak yang menyarankan pemberian vaksin flu pada anak-anak antara umur 6 bulan hingga 8 tahun. Hal ini karena flu di Indonesia marak dan sering terjadi terutama pada musim pancaroba. Saat flu menyerang, maka tubuh mulai kepala hingga kaki pun rasanya sangat tidak nyaman. Selain itu, flu juga menyebabkan anak rewel, nafsu makan turun, dan tidak bisa tidur karena hidung tersumbat.

Pemberian vaksin flu juga perlu dilakukan setiap tahun, karena virus influenza seringkali menjadi kebal dengan vaksin yang diberikan di tahun sebelumnya. Untuk anak berusia 6 bulan hingga 8 tahun, dibutuhkan vaksin flu sebanyak 2 kali lipat. Dan bagi anak yang baru pertama kali menerima vaksin flu, dosis kedua diberikan 1 bulan setelah menerima dosis pertama.

Sejauh ini, vaksin flu yang beredar di pasaran berisi virus influenza yang dimatikan atau dilemahkan dengan zat tambahan thimerosal. Thimerosal sendiri di AS telah dilarang karena zat ini sebenarnya adalah racun syaraf (neurotoxin) yang akan menyerang tubuh dan otak.

Lebih daripada itu, sampai saat ini tidak ada tes dilakukan untuk vaksin flu mengenai efek karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik (penyebab mutasi sel)pada vaksin tersebut. Dengan demikian, jika dikemudian hari buah hati Anda mengalami gejala kanker atau mutasi gen yang disebabkan oleh virus pada vaksin ini, tidak aka nada otoritas yang bertanggung jawab akan hal ini.

Selain itu, ada lagi fakta yang mengejutkan yaitu bahwa meskipun semua wanita hamil didorong untuk menerima vaksin ini oleh otoritas medis dan kesehatan, keefektivan dan keamanan vaksin ini belum dapat dibuktikan pada kelompok wanita hamil. Kemungkinan, dari sinilah beberapa penelitian menunjukkan banyaknya aborsi mendadak dan kematian bayi yang baru lahir setelah wanita hamil divaksinasi.



Vaksin cacar


Banyak penelitian yang membuktikan bahwa virus cacar yang ada dalam vaksin cacar ini tidak sepenuhnya mati, tetapi mereka hanya ‘istirahat’. Tak ayal, jika di Indonesia pun banyak orang yang dulunya telah divaksinasi cacar, pada akhirnya juga akan tetap mengalami penyakit ini walaupun setidaknya 1x seumur hidup.

Sebuah laporan dari The New England Journal of Medicine menyimpulkan bahwa outbreak (wabah) penyakit cacar yang melanda anak-anak di New Hampshire menunjukkan bahwa virus penyebab cacar dapat bersifat sangat menginfeksi pada anak-anak yang sebelumnya telah divaksinasi.



Vaksin MMR (Campak, gondok, dan rubella)


Lebih dari 1000 orang di New Jersey dan New York jatuh sakit karena gondok pada pertengahan tahun 2010 lalu. Pihak kesehatan di sana mengaitkan wabah ini dengan seorang anak laki-laki 11 tahun yang ada di kamp musim panas. Bocah ini telah divaksinasi penuh terhadap gondok seperti 77% pasien lainnya di New Jersey.

Kejadian di atas membuktikan bahwa meskipun Anda telah menerima vaksin MMR tapi tidak menutup kemungkinan bahwa Anda tetap dapat menderita campak, gondok, dan rubella di kemudian hari. Hal ini berarti Anda telah menerima resiko vaksin itu sendiri yang tidak memberikan manfaat apapun.

Selain itu, pada tanggal 1 Maret 2012 lalu, telah ada 898 klaim yang diajukan federal Program Kompensasi Cedera akibat Vaksin (VICP) untuk cedera dan kematian setelah vaksinasi MMR, termasuk 56 kematian dan 842 luka-luka serius.

Dan meskipun belum ada pembuktian hubungan antara vaksin MMR dan autisme pada anak-anak, namun yang pasti Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat menyatakan bahwa beberapa anak yang telah divaksinasi MMR mengalami encephalophaty atau sejenis gangguan otak.


Vaksin DTaP (Difteri, Tetanus, dan acelullar Pertusis)



Pada vaksin DTaP terdapat bahan-bahan tambahan berbahaya seperti formaldehid (formalin), aluminium hidroksida, aluminium fosfat, thimerosal, dan polisorbat 80. Artinya, setiap vaksin DTaP mengandung agen karsinogenik, neurotoksik, imunotoksik, dan sterilitas (kemandulan).

Baru-baru ini ditemukan strain bakteri baru penyebab pertusis atau batuk rejan yang lebih kebal terhadap vaksin ini. Hal inilah yang kemudian menjadi pertanyaan bagi para ilmuwan di Sydney mengenai program vaksinasi dari pemerintah.



Vaksin HPV




Vaksin HPV digunakan untuk mencegah kanker serviks (kanker mulut rahim) yaitu salah satu metode pencegahan dengan cara pemberian vaksin yang bisa merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat mencegah Human papilloma virus menginfeksi sel yang bisa menyebabkan kanker leher rahim.

Setelah Gardasil (vaksin HPV yang diproduksi oleh Merck & Co. Inc. ) berlisensi dan merekomendasikan tiga dosis untuk anak perempuan berusia 11-12 tahun dan remaja, ada ribuan laporan mengenai mendadak dengan tidak sadarkan diri dalam waktu 24 jam, kejang, nyeri otot dan kelemahan, Guillain Barre Syndrome (GBS), kelumpuhan wajah, radang otak, rheumatoid arthritis, lupus, pembekuan darah, neuritis optik, multiple sclerosis, stroke, jantung dan masalah kesehatan serius lainnya, termasuk kematian, setelah diterimanya vaksin Gardasil.

Para penulis juga menemukan bukti bahwa vaksin ini tidak bekerja sama sekali. Pengamatan ini mengarahkan para penulis untuk menawarkan kesimpulan memberatkan yang muncul dengan menyatakan bahwa Gardasil tidak lebih dari sebuah tipuan medis besar.

 
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment