Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution mengungkap, perlambatan perkembangan ekonomi Indonesia satu tahun lebih paling akhir ini lantaran pertumbuhannya didominasi perubahan serta pemrosesan komoditas sumber daya alam (SDA).
Bahkan juga hal itu berlangsung mulai sejak 2006-2007. Dominasi perubahan SDA ini termasuk juga berkenaan pertambangan non migas serta perkebunan. Walau sebenarnya, mulai sejak dahulu ekonomi Indonesia penggeraknya dimotori bidang industri manufaktur, bukanlah komoditas SDA.
" Ekonomi kita itu motor penggeraknya yang dahulu di masa pada awal mulanya bidang industri manufaktur, berpindah ke komoditi, " tuturnya di JCC, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Menurut dia, hal semacam ini bakal baik-baik saja bila siklus harga serta perubahan komoditas SDA ini selalu meroket. Sayangnya, perubahan harga komoditas sekarang ini selalu melempem serta merubah pendapatan orang Indonesia.
" Turunnya harga komoditi paling banyak punya pengaruh pada orang-orang diluar Jawa terlebih Kalimantan, Sumatera. Bahkan juga satu hingga dua propinsi yang semula sangatlah nikmati hasil migas, hari-hari ini benar-benar alami perkembangan negatif. Riau, Kalimantan timur, seluruhnya alami itu, " ujarnya.
Bahkan juga hal itu berlangsung mulai sejak 2006-2007. Dominasi perubahan SDA ini termasuk juga berkenaan pertambangan non migas serta perkebunan. Walau sebenarnya, mulai sejak dahulu ekonomi Indonesia penggeraknya dimotori bidang industri manufaktur, bukanlah komoditas SDA.
" Ekonomi kita itu motor penggeraknya yang dahulu di masa pada awal mulanya bidang industri manufaktur, berpindah ke komoditi, " tuturnya di JCC, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Menurut dia, hal semacam ini bakal baik-baik saja bila siklus harga serta perubahan komoditas SDA ini selalu meroket. Sayangnya, perubahan harga komoditas sekarang ini selalu melempem serta merubah pendapatan orang Indonesia.
" Turunnya harga komoditi paling banyak punya pengaruh pada orang-orang diluar Jawa terlebih Kalimantan, Sumatera. Bahkan juga satu hingga dua propinsi yang semula sangatlah nikmati hasil migas, hari-hari ini benar-benar alami perkembangan negatif. Riau, Kalimantan timur, seluruhnya alami itu, " ujarnya.
Blogger Comment