Masalah remaja putri asal Inggris umur 16 th. yang terlihat seperti wanita umur 60 th. mengagetkan dunia kesehatan. Ia pernah didiagnosa menderita penyakit Lipodystrophy, namun ahli medis di Amerika mendiagnosa ia menderita penyakit yang dimaksud Cutis Laxa.
Beberapa ahli kesehatan menyampaikan Lipodystrophy yaitu penyakit yang menyebabkan orang kehilangan jaringan lemak pada bagian-bagian badan.
“Lipodystrophy yaitu penyakit jaringan lemak badan yang menyebabkan hilang atau tak berfungsinya lemak badan. Type paling kronis dari Lipodystrophy terlihat pada anak-anak yang lahir tanpa ada lemak di badannya, hingga otot-ototnya terlihat terang lantaran mereka tak ada lemak yang tutup otot.
Mereka tak memiliki lemak dibagian perut, dada serta mereka terlihat tambah lebih tua lantaran lemak di muka serta leher juga kurang, " tutur Profesor Dr. Abhimanyu Garg, ahli internis serta Lipodystrophy dan kepala sisi Penyakit Nutrisi serta Metabolisme di Rumah Sakit UT Southwestern di Dallas, Texas.
Dr. Garg memberikan penyakit ini bukan sekedar terlihat di wajah atau bentuk badan yg tidak normal, namun pasien Lipodystrophy juga tak mempunyai kekuatan untuk menaruh lemak pada badannya.
Lemak itu menumpuk pada organ-organ lain seperti hati, atau otot serta menyebabkan permasalahan lantaran insulin dalam badannya tak dapat mengolah glukosa seperti pada orang normal. Jadi pasien menanggung derita diabetes, gula darah yang tinggi, serta menumpuk lemak yang terlalu berlebih didalam hati yang lama kelamaan dapat mengakibatkan kerusakan organ itu.
Penyakit lain yang sering dikira serupa dengan Lipodystrophy yaitu Progeria, tetapi menurut Dr. Garg, Progeria yaitu penyakit cacat genetika.
“Progeria yaitu keadaan yang dikarenakan cacat genetika, pada gen yang dimaksud lamin A/C serta anak yang membawa gen cacat itu, pada saat lahir terlihat normal namun lalu terlihat lebih tua dari usianya, beberapa karena sebab mereka tak memiliki lemak dalam badannya namun beberapa lantaran cacat genetika. Mereka memiliki kelainan, seperti kulitnya menua atau mengeriput.
Mereka lalu menanggung derita serangan jantung atau stroke yang dimaksud komplikasi pembuluh darah pada umur yang masih tetap muda. Jadi anak-anak ini biasanya wafat pada umur 12-13 th. Beberapa dapat bertahan lebih lama, namun Progeria yaitu penyakit genetika lantaran mutasi Lamin, ” kata Dr Garg.
Sekarang ini ahli kesehatan menyampaikan belum ada penyembuhan spesial untuk penyakit Lipodystrophy tetapi beberapa ahli menjaga komplikasi penyakit Lipodystrophy seperti gula darah tinggi atau diabetes, atau desakan darah tinggi. Sekurang-kurangnya perawatan ini dapat kurangi penderitaan pasien Lipodystrophy.
“Kami memakai perawatan yang umum untuk pasien diabetes. Kami mungkin saja memakai insulin dalam dosis tinggi. Kami juga memakai obat-obatan yang dapat kurangi kandungan gula triglyceride.
Kami berupaya mencari hormon spesifik yang terbuat dari sel lemak yang dimaksud leptin. Kami ubah leptin pasien Lipodystrophy itu, serta akhirnya selama ini cukup positif, ” kata Dr. Garg.
Dr. Abhimanyu Garg, yaitu hanya satu pakar Lipodystrophy Amerika yang mengecek penyakit Zara Hartshorne yang tinggal di Inggris, tetapi nyatanya penyakit yang terkena remaja ini tunjukkan penyakit Cutis Laxa.
“Kami belum tahu gen apa yang menyebabkan penyakit yang terkena Zara. Ia memanglah dirujuk pada saya untuk Lipodystrophy lantaran kulitnya berkurang serta ia terlihat lebih tua dari anak sepantarannya.
Namun yang menarik, dengan cara klinis kami mendiagnosanya dengan penyakit lain yang dimaksud Cutis Laxa yang bermakna penyakit penyusutan kulit.
Terdapat banyak penyakit genetika yang dapat mengakibatkan penyusutan kulit. Kami tengah menyelidiki apakah ia menderita penyakit itu, ” lanjut Dr, Garg.
Sepanjang dalam kontrol di Amerika, pasien Inggris ini melakukan bedah plastik, Dr. Abhimanyu Garg menyampaikan ini dikerjakan untuk tingkatkan citra diri serta keyakinan diri pasien.
“Bedah plastik di wajah Zara hanya perawatan kosmetik. Lantaran ia terlihat sangatlah tua dari usianya, bedah plastik memberikannya rasa yakin diri, serta terlihat lebih normal. Bila tak orang bakal memerhatikan serta bertanya-tanya perihal penampilannya itu, ” tutur Dr. Garg.
Dr. Garg juga menyampaikan operasi plastik ini tak menanggung keadaan badan serta muka pasien bakal terus sama, serta ini tergantung pada keadaan pasien. Dr. Garg menyampaikan, saat ini belum ada therapy gen untuk Lipodystrophy atau Cutis Laxa, tetapi mengharapkan riset-riset yang semakin banyak bakal mengarah pada therapy sejenis itu.
Studi-studi Dr. Abhimanyu Garg, tentang Lipodystrophy dimuat di New England Journal of Medicine.
Beberapa ahli kesehatan menyampaikan Lipodystrophy yaitu penyakit yang menyebabkan orang kehilangan jaringan lemak pada bagian-bagian badan.
“Lipodystrophy yaitu penyakit jaringan lemak badan yang menyebabkan hilang atau tak berfungsinya lemak badan. Type paling kronis dari Lipodystrophy terlihat pada anak-anak yang lahir tanpa ada lemak di badannya, hingga otot-ototnya terlihat terang lantaran mereka tak ada lemak yang tutup otot.
Mereka tak memiliki lemak dibagian perut, dada serta mereka terlihat tambah lebih tua lantaran lemak di muka serta leher juga kurang, " tutur Profesor Dr. Abhimanyu Garg, ahli internis serta Lipodystrophy dan kepala sisi Penyakit Nutrisi serta Metabolisme di Rumah Sakit UT Southwestern di Dallas, Texas.
Dr. Garg memberikan penyakit ini bukan sekedar terlihat di wajah atau bentuk badan yg tidak normal, namun pasien Lipodystrophy juga tak mempunyai kekuatan untuk menaruh lemak pada badannya.
Lemak itu menumpuk pada organ-organ lain seperti hati, atau otot serta menyebabkan permasalahan lantaran insulin dalam badannya tak dapat mengolah glukosa seperti pada orang normal. Jadi pasien menanggung derita diabetes, gula darah yang tinggi, serta menumpuk lemak yang terlalu berlebih didalam hati yang lama kelamaan dapat mengakibatkan kerusakan organ itu.
Penyakit lain yang sering dikira serupa dengan Lipodystrophy yaitu Progeria, tetapi menurut Dr. Garg, Progeria yaitu penyakit cacat genetika.
“Progeria yaitu keadaan yang dikarenakan cacat genetika, pada gen yang dimaksud lamin A/C serta anak yang membawa gen cacat itu, pada saat lahir terlihat normal namun lalu terlihat lebih tua dari usianya, beberapa karena sebab mereka tak memiliki lemak dalam badannya namun beberapa lantaran cacat genetika. Mereka memiliki kelainan, seperti kulitnya menua atau mengeriput.
Mereka lalu menanggung derita serangan jantung atau stroke yang dimaksud komplikasi pembuluh darah pada umur yang masih tetap muda. Jadi anak-anak ini biasanya wafat pada umur 12-13 th. Beberapa dapat bertahan lebih lama, namun Progeria yaitu penyakit genetika lantaran mutasi Lamin, ” kata Dr Garg.
Sekarang ini ahli kesehatan menyampaikan belum ada penyembuhan spesial untuk penyakit Lipodystrophy tetapi beberapa ahli menjaga komplikasi penyakit Lipodystrophy seperti gula darah tinggi atau diabetes, atau desakan darah tinggi. Sekurang-kurangnya perawatan ini dapat kurangi penderitaan pasien Lipodystrophy.
“Kami memakai perawatan yang umum untuk pasien diabetes. Kami mungkin saja memakai insulin dalam dosis tinggi. Kami juga memakai obat-obatan yang dapat kurangi kandungan gula triglyceride.
Kami berupaya mencari hormon spesifik yang terbuat dari sel lemak yang dimaksud leptin. Kami ubah leptin pasien Lipodystrophy itu, serta akhirnya selama ini cukup positif, ” kata Dr. Garg.
Dr. Abhimanyu Garg, yaitu hanya satu pakar Lipodystrophy Amerika yang mengecek penyakit Zara Hartshorne yang tinggal di Inggris, tetapi nyatanya penyakit yang terkena remaja ini tunjukkan penyakit Cutis Laxa.
“Kami belum tahu gen apa yang menyebabkan penyakit yang terkena Zara. Ia memanglah dirujuk pada saya untuk Lipodystrophy lantaran kulitnya berkurang serta ia terlihat lebih tua dari anak sepantarannya.
Namun yang menarik, dengan cara klinis kami mendiagnosanya dengan penyakit lain yang dimaksud Cutis Laxa yang bermakna penyakit penyusutan kulit.
Terdapat banyak penyakit genetika yang dapat mengakibatkan penyusutan kulit. Kami tengah menyelidiki apakah ia menderita penyakit itu, ” lanjut Dr, Garg.
Sepanjang dalam kontrol di Amerika, pasien Inggris ini melakukan bedah plastik, Dr. Abhimanyu Garg menyampaikan ini dikerjakan untuk tingkatkan citra diri serta keyakinan diri pasien.
“Bedah plastik di wajah Zara hanya perawatan kosmetik. Lantaran ia terlihat sangatlah tua dari usianya, bedah plastik memberikannya rasa yakin diri, serta terlihat lebih normal. Bila tak orang bakal memerhatikan serta bertanya-tanya perihal penampilannya itu, ” tutur Dr. Garg.
Dr. Garg juga menyampaikan operasi plastik ini tak menanggung keadaan badan serta muka pasien bakal terus sama, serta ini tergantung pada keadaan pasien. Dr. Garg menyampaikan, saat ini belum ada therapy gen untuk Lipodystrophy atau Cutis Laxa, tetapi mengharapkan riset-riset yang semakin banyak bakal mengarah pada therapy sejenis itu.
Studi-studi Dr. Abhimanyu Garg, tentang Lipodystrophy dimuat di New England Journal of Medicine.
Blogger Comment