Duduk dalam waktu terlalu lama terkait dengan obesitas, diabetes, serta penyakit jantung. Tetapi saat ini telah ada bukti baru yang menunjukkan bahwa kebiasaan duduk berlama-lama meningkatkan risiko penyakit hati menurut riset dari Korea Selatan.
Dalam studi tersebut, peneliti temukan orang yang duduk lebih dari 10 jam per hari memiliki resiko sembilan % lebih besar mengalami masalah hati yaitu nonalcoholic fatty liver disease atau penyakit hati berlemak nonalkohol dibandingkan mereka yang duduk kurang dari lima jam per hari.
Sayangnya jumlah orang yang tidak aktif dalam kehidupan sehari-semakin banyak.
” Jumlah saat yang di habiskan untuk duduk di depan computer atau melihat televisi kini selalu bertambah. Lebih dari 1/2 beberapa orang menggunakan hari untuk aktivitas yang menetap, ” terang profesor kedokteran kerja serta lingkungan dari Kangbuk Samsung Hospital, Korea Selatan, Seungho Ryu.
Kesimpulan tersebut diperoleh sesudah peneliti menganalisis 139. 000 pria serta wanita Korea yang melaporkan tingkat aktivitas fisik serta saat duduk. Untuk mengetahui NAFLD di konfirmasi menggunakan ultrasound.
Walau orang telah beraktivitas fisik termasuk dalam intensitas tinggi tidak sepenuhnya bisa membuat perlindungan resiko berkenaan dampak buruk duduk terlalu lama speerti diungkapkan Ryu diambil laman Live Science, Sabtu (26/9/2015).
” Tubuh kita dirancang untuk bergerak serta tak mengherankan perilaku menetap, ditandai dengan kesibukan otot yang rendah serta mempunyai dampak langsung pada fisiologi, ” jelas profesor metabolisme serta obat-obatan dari Newcastle University, Michael Trenell.
Dalam studi tersebut, peneliti temukan orang yang duduk lebih dari 10 jam per hari memiliki resiko sembilan % lebih besar mengalami masalah hati yaitu nonalcoholic fatty liver disease atau penyakit hati berlemak nonalkohol dibandingkan mereka yang duduk kurang dari lima jam per hari.
Sayangnya jumlah orang yang tidak aktif dalam kehidupan sehari-semakin banyak.
” Jumlah saat yang di habiskan untuk duduk di depan computer atau melihat televisi kini selalu bertambah. Lebih dari 1/2 beberapa orang menggunakan hari untuk aktivitas yang menetap, ” terang profesor kedokteran kerja serta lingkungan dari Kangbuk Samsung Hospital, Korea Selatan, Seungho Ryu.
Kesimpulan tersebut diperoleh sesudah peneliti menganalisis 139. 000 pria serta wanita Korea yang melaporkan tingkat aktivitas fisik serta saat duduk. Untuk mengetahui NAFLD di konfirmasi menggunakan ultrasound.
Walau orang telah beraktivitas fisik termasuk dalam intensitas tinggi tidak sepenuhnya bisa membuat perlindungan resiko berkenaan dampak buruk duduk terlalu lama speerti diungkapkan Ryu diambil laman Live Science, Sabtu (26/9/2015).
” Tubuh kita dirancang untuk bergerak serta tak mengherankan perilaku menetap, ditandai dengan kesibukan otot yang rendah serta mempunyai dampak langsung pada fisiologi, ” jelas profesor metabolisme serta obat-obatan dari Newcastle University, Michael Trenell.
Blogger Comment