Jakarta – Ahli urologi Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk dokter Wempy Supit mengatakan anak-anak minum air sumur rentan menderita batu ginjal sejak awal. Itu berdasarkan riset di daerah Rangkasbitung, Banten yang mengungkapkan banyak anak-anak menderita batu ginjal.
” Sesudah ditelusuri, anak-anak tersebut mengonsumsi air tanah atau sumur, yang kaya akan mineral. Beberapa besar pasien saya yang anak-anak berasal dari daerah itu, ” terang Wempi di Jakarta, Rabu (19/08/2015).
Ia menyampaikan anak menderita batu ginjal butuh diketahui gaya hidup dan faktor keturunannya. Ia menyebutkan Faktor genetik juga bertindak dalam terjadinya batu ginjal karena kadar asam amino tinggi dalam urin.
” Gaya hidup sekarang ini, yang mana anak-anak banyak mengonsumsi minuman kaleng atau kemasan, bersoda juga ikut menyumbang pembentukan batu ginjal, ” jelas dokter muda tersebut .
Sementara itu, Koordinator Urologi Siloam Hospitals Kebun Jeruk dokter Marto Sugiono memberikan letak geografis Indonesia di garis khatulistiwa bikin orang-orang rawan batu ginjal. ” Terlebih ditambah rutinitas orang-orang yang konsumsi makanan yang mengandung asam urat, ” tutur Marto.
Batu ginjal awalnya berupa kristal dan bakal semakin membesar dan membatu bila kurang minum. Penyakit batu ginjal dimulai rasa nyeri pinggang samping kanan atau nyeri dekat kelamin dibawah, anyang-anyangan, hingga air seni berwarna merah darah.
Setiap tahun lebih dari setengah juta orang datang ke rumah sakit dengan masalah saluran kemih, khususnya batu ginjal. Batu ginjal yaitu penyakit saluran kemih yang sering berlangsung dengan prevalensi mendekati 20 % serta berlangsung pada umur produktif (20 sampai 50 th.). Idealnya setiap orang mengonsumsi sekitar 2, 5 liter air putih setiap harinya.
Walau demikian, tidak semua penyakit itu dapat diatasi dengan obat-obatan terutma bila batu ginjal berukuran 5 mm. ” Sekarang ini, kami mempunyai service Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy, yaitu tangani batu ginjal tanpa operasi, ” imbuh dia.
Blogger Comment